Encyclopedia of Computer Science sendiri mendefinisikan "Sistem Informasi" sebagai : "A system in which computing technology is applied to the information needs of the organization".Sistem Informasi dalam Dunia Akademik Konsep mengenai ilmu itu sendiri diperkenalkan pada dunia akademik melalui dua artikel utama dari Ashenhurst (1972) dan Couger (1973). Dengan kata lain, bahwa keberadaan ilmu itu telah diperkenalkan dan dipelajari pada awal tahun 70-an di beberapa perguruan tinggi di Amerika. Pada kedua artikel tersebut disebutkan bahwa tujuan diajarkannya ilmu Sistem Informasi pada perguruan tinggi adalah : "To give students knowledge of the organization, its information needs, and its behavior, as well as of computing technology."
Karena itu pembelajaran mengenai sistem informasi dalam dunia akademik perlu ditingkatkan, khususnya bagi para mahasiswa, agar para mahasiswa ini dapat membangun sistem yang lebih canggih lagi nanti kedepannya, demi mendukung tercapainya tujuan pembangunan nasional. dan karena itu pula, banyak perguruan tinggi yang mengadakan program studi Sistem Informasi.
Sistem Informasi dan Sistem Komputer saling berhubungan erat, dan saling mendukung satu sama lain. Sistem komputer didesain untuk membantu manusia memudahkan pekerjaannya. Pada saat sekarang ini komputer sering digunakan untuk memproses informasi yang berguna untuk diri sendiri maupun orang lain. sebagai contoh sistem komputer dalam perbankan yang memanfaatkan internet sebagai sistem online. Sistem ini sangat membantu memberikan informasi dan mempercepat alur data ke beberapa tempat yang berbeda. Sistem komputer dibutuhkan untuk mengolah data yang bisa menghasilkan informasi yang berguna untuk orang tertentu.informasi berfungsi sebagai faktor penunjang mendukung menyelesaikan masalah. Oleh sebab itu sistem komputer sangat berkaitan dengan sistem informasi. Kini semua orang memakai komputer untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan.
Pada metode VLSM subnetting yang digunakan berdasarkan jumlah host, sehingga akan semakin banyak jaringan yang akan dipisahkan. Tahapan perhitungan menggunakan VLSM IP Address yang ada dihitung menggunakan CIDR selanjutnya baru dipecah kembali menggunakan VLSM. Maka setelah dilakukan perhitungan maka dapat dilihat subnet yang telah dipecah maka akan menjadi beberapa subnet lagi dengan mengganti subnetnya.
2. Semua perangkat router yang digunakan dalam jaringan harus mendukung metode VLSM yan menggunakan algoritma penerus packet informasi.
Kita hitung jumlah subnet terlebih dahulu menggunakan CIDR, maka
didapat
11111111.11111111.11110000.00000000 = /20
Jumlah angka binary 1 pada 2 oktat terakhir subnet adalah 4 maka
Jumlah subnet = (2x) = 24 = 16
Maka blok tiap subnetnya adalah :
Blok subnet ke 1 = 130.20.0.0/20
Blok subnet ke 2 = 130.20.16.0/20
Blok subnet ke 3 = 130.20.32.0/20
Dst … sampai dengan
Blok subnet ke 16 = 130.20.240.0/20
Selanjutnya kita ambil nilai blok ke 3 dari hasil CIDR yaitu 130.20.32.0 kemudian :
- Kita pecah menjadi 16 blok subnet, dimana nilai 16 diambil dari hasil
perhitungan
subnet pertama yaitu /20 = (2x) = 24 = 16
- Selanjutnya nilai subnet di ubah tergantung kebutuhan untuk pembahasan ini
kita
gunakan /24, maka didapat 130.20.32.0/24 kemudian diperbanyak menjadi 16
blok lagi sehingga didapat 16 blok baru yaitu :
Blok subnet VLSM 1-1 = 130.20.32.0/24
Blok subnet VLSM 1-2 = 130.20.33.0/24
Blok subnet VLSM 1-4 = 130.20.35.0/24
Dst … sampai dengan
Blok subnet VLSM 1-16 = = 130.20.47/24
- Selanjutnya kita ambil kembali nilai ke 1 dari blok subnet VLSM 1-1 yaitu
130.20.32.0 kemudian kita pecah menjadi 16:2 = 8 blok subnet lagi, namun oktat
ke 4 pada Network ID yang kita ubah juga menjadi 8 blok kelipatan dari 32
sehingga didapat :
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.32.0/27
Blok subnet VLSM 2-2 = 130.20.32.32/27
Blok subnet VLSM 2-3 = 130.20.33.64/27
Blok subnet VLSM 2-4 = 130.20.34.96/27
Blok subnet VLSM 2-5 = 130.20.35.128/27
Blok subnet VLSM 2-6 = 130.20.36.160/27
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.37.192/27
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.38.224/27