MANUSIA DAN KEINDAHAN
Arti Keindahan
Keindahan berasal dari
kata indah yang artinya bagus, cantik, atau elok. Indah sama dengan “beauty”
(bahasa Inggris), “Beau” (bahasa Perancis) atau “Bello” (bahasa Italia).
Keindahan dapat diartikan secara artistik, terbatas, dan luas.
Keindahan
atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek,
atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau
kepuasan. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak
dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian
dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan
yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang
dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Pengalaman
"keindahan" sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang
seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik
dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering
dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder atau
"keindahan itu berada pada mata yang melihatnya.""
Kata benda Yunani klasik untuk "keindahan "
adalah κάλλος, kallos, dan kata sifat untuk "indah" itu καλός,
kalos. Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu ὡραῖος, hōraios, kata sifat etimologis berasal dari kata ὥρα, hora,
yang berarti "jam." Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian
dikaitkan dengan "berada di jam (waktu) yang sepatutnya."
Sebuah buah yang matang (pada waktunya) dianggap indah,
sedangkan seorang wanita muda mencoba untuk tampil lebih tua atau seorang
wanita tua mencoba untuk tampil lebih muda tidak akan dianggap cantik. Dalam
bahasa Yunani Attic, hōraios memiliki banyak makna, termasuk "muda"
dan "usia matang."
Keindahan dalam arti artistik bersifat subyektif, artinya
keindahan tersebut merupakan hasil hubungan antara pikiran dengan benda yang
diamati. Keindahan artistik ditentukan oleh unsur dinamis berupa kesan yang
berubah akibat dunia yang selalu berubah-ubah.Unsur dinamis menyebabkan
keindahan artistik juga dinamis, artinya kendahan dinilai sesuai dengan tempat
dan jamannya. Dengan demikian, keindahan dalam arti artistik merupakan hasil
hubungan antara pikiran dengan benda yang diamati yang selalu berubah kesannya
sesuai tempat dan jamannya.
Keindahan dalam arti artistik disebut juga dengan keindahan
seni yang merupakan pengutaraan isi jiwa atau perasaan sang penciptanya. Isi
jiwa manusia dapat berbentuk rasa indah, rasa lucu (kosmis), rasa sedih
(tragis) rasa gaib (magic) dan sebagainya. Hasil karya seni mencerminkan isi
jiwa sang penciptanya dan mengungkapkan keindahan dalam arti artistik (seni).
Menurut Profesor Bruyne, seni adalah
perpaduan perasaan dan pengetahuan yang disebut intuisi atau perasaan yang
matang yang lahir dengan sendirinya dan diwujudkan dalam bentuk karya seni
nyata. Puisi “Aku” karangan Chairil Anwar yang merupakan karya seni puisi baru
dan sebagai bentuk protes terhadap karya seni yang berlaku pada masa itu. Lukisan
“Monalisa” karya Leonardo da Vinci membawa pesan
bahwa wanita cantik akan selalu menarik dan menggambarkan keagungan Tuhan yang
menganugerahkan kecantikan pada seorang wanita.
Keindahan dalam arti seni berbeda dengan
keindahan dalam arti terbatas yang bersifat obyektif dan dipengaruhi unsur
statis. Unsur statis merupakan ciri estetis yang melekat pada bentuk dan warna
suatu benda sehingga relatif tetap dari masa ke masa dan di semua tempat.
Ciri estetis pada
keindahan dalam arti terbatas diperoleh dari kebiasaan manusia dalam berpikir,
merasa dan akhirnya mengambil sikap. Bentuk sikap yang muncul, misalnya
senang-benci, puas-kecewa, dan sebagainya. Sikap-sikap tersebut dipengaruhi
oleh kepekaan seseorang dalam melihat bentuk dan warna yang menimbulkan rasa
senang. Inilah yang dimaksud keindadahan dalam arti terbatas.
Dalam arti luas, keindahan adalah segala yang
baik seperti keindahan alam atau keindahan moral. Sikap yang halus, lembut,
sopan atau beradab merupakan keindahan moral. Keindahan juga diartikan sebagai
segala yang wajar, artinya lukisan wanita yang lebih cantik dari wajah aslinya
tidaklah indah, karena lukisan tersebut kurang wajar.
Keindahan moral, seperti sikap yang halus,
lembut, sopan, atau beradab dapat ditunjukkan oleh anggota badan, cara
berbahasa serta perpaduan pikiran perasaan dan kemauan. Sikap yang halus dapat
ditunjukkan oleh anggota badan seperti kaki, tangan, kepala, bahu, bibir,
mulut, mata, atau muka. Kaki melipat atau mengangkang menunjukan sifat tidak
halus.
Demikian pula dengan cara meraba atau menjabat
tangan, kepala yang menunduk atau mengangguk, bahu yang terbuka atau
mengangkat, bibir yang dimencongkan atau dimonyongkan, mulut yang mengatup atau
menganga, mata yang melirik atau terbelalak, muka yang berseri ditengah musibah
atau berkerut di saat orang sedang senang dan sebagainya menunjukan sifat-sifat
yang tidak halus, tidak sopan atau tidak beradab.
Untuk menampilkan sikap yang halus seseorang
dapat menunjukkannya dengan cara berbahasa, yakni dengan pilihan kata yang
sopan dan tidak kotor, susunan kalimat yang tidak kacau, rangkaian kalimat yang
teratur, nada suara yang sesuai keadaan untuk tinggi maupun rendahnya, serta
irama suara yang sesuai, keras atau lembutnya.
Sikap halus juga dapat ditunjukkan oleh perpaduan
pikiran perasaan dan kemauan atau perpaduan cipta, rasa dan karsa. Perpaduan
tersebut dinamakan Trias dinamika yang mempengaruhi sikap seseorang. Pikiran
yang kusut menyebabkan seseorang terlihat murung, perasaan yang riang
menyebabkan seseorang terlihat lincah dan adanya kemauan menyebabkan seseorang
melakukan sesuatu
Keindahan yang ada di Indonesia
Seperti yang sudah kita bahas tadi keindahan
memiliki banyak arti dari arti artistic, terbatas dan luas. Negara kita
Indonesia sendiri adalah Negara yang kaya akan keindahannya dari keindahan
budaya, seni, hingga keindahan alam. Sebagai contoh :
Di antara pulau-pulau paling terkenal adalah
Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan (Borneo sebelumnya), Sulawesi (Celebes
sebelumnya), Kepulauan Maluku (atau lebih dikenal dengan Mollucas Kepulauan
asli Spice) dan Papua. Lalu, ada Bali "pulau resor terbaik di dunia"
dengan budaya yang mempesona, pantai, tarian dinamis dan musiknya. Tapi
Indonesia masih memiliki banyak pulau yang belum pernah dijelajahi gunung
gunung besar, hutan hijau yang rimbun, melalui gelombang yang bergelombang, dan
bahkan dalamnya laut biru murni untuk menyelam di mana orang bisa berenang dengan
ikan duyung, lumba-lumba dan ikan pari besar.
Karena lokasi dan
geologinya, Indonesia diberkati dengan pemandangan paling beragam, dari tanah
yang subur di Jawa dan Bali dan hutan hujan lebat Sumatera, Kalimantan dan
Sulawesi, lalu menuju padang rumput savana dari pulau-pulau Nusatenggara hingga
ke puncak tertutup salju Barat Papua. Satwa liar nya berkisar dari Komodo kadal
raksasa prasejarah ke Orang Utan dan badak Jawa, ke Sulawesi kerbau kerdil
anoa, burung-burung dengan bulu-bulunya yang indah seperti burung kakatua dan
merak. Indonesia juga merupakan habitat Rafflesia bunga terbesar di dunia,
anggrek liar, beragam rempah-rempah berkhasiat yang menakjubkan, kayu aromatik
dan berbagai macam pohon dan buah-buahan. Di bawah air, para ilmuwan telah
menemukan n di Sulawesi Utara ikan Coelacanth prasejarah, "fosil
hidup" ikan, yang hidup mendahului dinosaurus hidup sekitar 400 juta tahun
yang lalu, sementara paus bermigrasi tahunan melalui air dari Kutub Selatan.
Dan ratusan jenis ikan karang dan tropis berwarna-warni untuk kita kagumi.
Budaya, Indonesia yang
mempesona dengan keanekaragaman yang kaya dari kuil-kuil kuno, musik, mulai
dari yang tradisional sampai ke pop modern, tarian, ritual dan cara hidup,
berubah dari pulau ke pulau, dari daerah ke daerah. Namun di mana-mana
pengunjung akan merasa disambut dengan ramah, hangat ramah yang merupakan dasar
pembawaan dari orang-orang Indonesia yang tidak mudah dilupakan.
Fasilitas hotel Indonesia sangat beragam. Bahkan, banyak hotel mewah dan unik dan beberapa telah terdaftar sebagai yang terbaik di dunia, terletak di pantai berpasir putih, dengan pemandangan lembah sungai nan hijau. Sementara kota-kota Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, atau Makassar adalah tempat kegiatan untuk bisnis dan rekreasi dan surga belanja bagi pelancong, menawarkan butik-butik kelas atas yang menjual nama merek atas, hingga barang lokal di warung pinggi jalan, Makan malam mewah di restoran internasional, ataupun untuk relaksasi semata, Indonesia Spa yang tidak ada duanya selain untuk menyegarkan kembali tubuh dan pikiran. Gedung gedung dengan fasilitas yang modern karena banyak konferensi internasional dan pameran yang diselenggarakan di Jakarta, Bali dan Manado, mulai dari Konferensi Perubahan Iklim Global di Bali ke World Ocean Conference di Manado. Untuk perdagangan dan pameran investasi banyak diadakan di kota-kota ibukota provinsi.
Fasilitas hotel Indonesia sangat beragam. Bahkan, banyak hotel mewah dan unik dan beberapa telah terdaftar sebagai yang terbaik di dunia, terletak di pantai berpasir putih, dengan pemandangan lembah sungai nan hijau. Sementara kota-kota Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, atau Makassar adalah tempat kegiatan untuk bisnis dan rekreasi dan surga belanja bagi pelancong, menawarkan butik-butik kelas atas yang menjual nama merek atas, hingga barang lokal di warung pinggi jalan, Makan malam mewah di restoran internasional, ataupun untuk relaksasi semata, Indonesia Spa yang tidak ada duanya selain untuk menyegarkan kembali tubuh dan pikiran. Gedung gedung dengan fasilitas yang modern karena banyak konferensi internasional dan pameran yang diselenggarakan di Jakarta, Bali dan Manado, mulai dari Konferensi Perubahan Iklim Global di Bali ke World Ocean Conference di Manado. Untuk perdagangan dan pameran investasi banyak diadakan di kota-kota ibukota provinsi.
Jakarta, Bali, Medan,
Padang, Bandung, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Makassar terhubung dengan
penerbangan internasional langsung, dan tersedia banyak maskapai penerbangan
bertarif rendah untuk terbang ke kota-kota Indonesia atau lokasi terpencil.
Perbedaan antara
Keindahan sebagai suatu Kualitas Abstrak dan sebagai Sebuah Benda Tertentu yang
Indah
Keindahan sebagai suatu
kualitas abstrak (Beauty as an abstract quality) menggambarkan sesuatu yang
kontemporer dan bersifat nonrealistic di mana sang pencipta karya menggambarkan
sesuatu yang tidak bisa dimengerti secara umum dan tidak sesuai dengan realita.
Keindahan sebagai kualitas abstrak menggambarkan suatu bentuk dalam yang
keindahan di mana keindahan tersebut bersifat eksklusif dan hanya dapat
dimengerti oleh orang yang menciptakan keindahan tersebut berdasarkan apa yang
dipahaminya.
Sedangkan keindahan
sebagai sebuah benda tertentu yang indah adalah keindahan yang memiliki konsep
pemahaman dan nilai yang berbeda dengan kualitas abstrak di mana benda yang
dimaksud dalam hal ini adalah sesuatu yang mewakili keindahan secara umum dan
dapat dengan mudah diterima maupun dipahami oleh masyarakat.
Contoh keindahan dalam
bentuk benda:
Secara alami : Manusia
menaruh rasa kagum atas keindahan alam yang merupakan ciptaan dari Yang
Maha Kuasa.
Buatan tangan : Karya
seni yang memiliki nilai estetika yang dapat dinilai oleh manusia.
Keindahan
dalam Arti Seluas-luasnya
keindahan
dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa yunani dulu yang
didalamnya tercakup pula kebaikan. Dalam arti estetis keindahan bias
berdasarkan penglihatan, pendengaran, jadi keindahan yang seluas-luasnya
meliputi :
-
Keindahan seni
-
Keindahan alam
-
Keindahan moral
-
Keindahan intelektual
Dari
itu dapat disimpulkan, bahwa keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan
kebaikan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata. Ada pula yang
berpendapat, bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang
selaras dalam suatu benda dan diantara benda itu dengan si pengamat.
Nilai
Estetik
nilai
estetik ialah nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam
pengertian keindahan. Yang terdiri dari nilai moral, nilai ekonomik, niloai
pendidikan, dan sebagainya.
Perbedaan
Nilai Ekstrinsik dan Nilai Instrinsik
Nilai
ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk
sesuatu hal lainnya (instrumental/contributory value), yakni nilai yang
bersifat sebagai alat atau pembantu. Contohnya adalah tari-tarian
Darma-minakjinggo, tarian itu merupakan nilai ekstrinsik, sedangkan pesan yang
ingin disampaikan oleh tarian itu adalah kebaikan melawan kejahatan merupakan
nilai instrinsik. Jadi nilai instrinsik itu nilai yang terkandung dalam suatu
benda atau sarana tersebut.
Kontemplasi
dan Ekstansi
Keindahan
dapat digolongkan menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang
didasarkan pada selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi.
Kontemplasi
adalah suatu proses bermeditasi, merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam
untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil
penciptaan. Dalam kehidupan sehari-hari orang mungkin berkontemplasi dengan
dirinya sendiri atau mungkin juga dengan benda-benda ciptaan Tuhan atau dengan
peristiwa kehidupan tertentu berkenaan dengan dirinya atau di luar dirinya.
Di
kalangan umum kontemplasi diartikan sebagai aktivitas melihat dengan mata atau
dengan pikiran untuk mencari sesuatu dibalik yang tampak atau tersurat
misalnya, dalam ekspresi seseorang sedang berkontemplasi dengan bayang-bayang
atau dirinya dimuka cermin.
Ekstansi
adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati
sesuatu yang indah.
Apabila
kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi
itu faktor pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi merupakan
faktor pendorong untuk merasakan, menikmati keindahan. Karena derajat atau
tingkat kontemplasi dan ekstansi itu berbeda-beda antara setiap manusia, maka
tanggapan terhadap keindahan karya seni juga berbeda-beda.
MANUSIA DAN PENDERITAAN
Pengertian Penderitaan
Penderitaan dan kata
derita. Kata derita berasal dari kata bahasa sansekerta dhra artinya menahan
atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau bathin, atau lahir bathin. Yang
termasuk penderitaan itu ialah keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan,
kekenyangan, kepanasan.
Manusia
dan Penderitaan
Penderitaan
adalah sebuah kata yang sangat dijauhi dan paling tidak disenangi oleh
siapapun. Berbicara tentang penderitaan ternyata penderitaan tersebut berasal
dari dalam dan luar diri manusia. Biasanya orang menyebut dengan factor
internal dan faktor eksternal.
Dalam
diri manusia itu ada cipta, rasa dan karysa. Karsa adalah sumber yang menjadi
penggerak segala aktivitas manusia. Cipta adalah realisasi dari adanya karsa
dan rasa. Baik karsa maupun rasa selalu ingin dipuaskan. Karena selalu ingin
dilayani, sedangkan rasa selalu ingin dipenuhi tuntutannya. Baru dalam keduanya
menemukan yang dicarinya atau diharapkan manusia akan merasa senang, merasa
bahagia.
Apabila
karsa dan rasa tidak terpenuhi apa yang dimaksudkan, manusia akan mendata rasa
kurang mengakibatkan munculnya wujud penderitaan, bahkan lebih dari itu, yaitu
rasa takut.
Rasa
takut itu justru sudah menyelinap dan dating menyerang kita sebelum bencana
atau bahaya itu dating menyerangnya. Sekarang yang paling penting adalah
bagaimana upaya kita meniadakan rasa kurang dan rasa takut itu. Karena kedua
rasa itu termasuk penyakit batin masuia, maka usaha terbaik ialah menyehatkan
bathin itu sendiri, rasa kurang itu muncul dikarenakan adanya anggapan lebih
pada pihak lain.
Kita
sudah tahu bahwa factor – factor yang mempengaruhi penderitaan itu adalah
factor internal dan faktor eksternal. Eksternal datangnya dari luar diri
manusia. Factor ini dapat dibedakan atas dua macam ; yaitu eksternal murni dan
tak murni. Eksternal murni adalah penyebab yang benar – benar berasal dari luar
diri manusia yang bersangkutan. Penderitaan itu tidak bukan merupakan akibat ulah
manusia yang bersangkutan.
Penyebab Penderitaan
·
Hubungan tidak baik antara manusia dengan manusia
yang mengakibatkan penderitaan didasari rasa dengki, iri, sakit hati, kejam
serta alasan lain yang mendasari perbuatan buruk manusia lain terhadap sesama
yang dapat memicu penderitaan entah itu dari korban yang mengalami maupun
pelaku yang mengalami derita.
·
Hubungan tidak baik antara manusia dengan Alam yang
mengakibatkan bencana, kurangnya kesadaran manusia untuk merawat alam dan
bahkan manusia yang sengaja merusak alam dengan
·
Ketamakan hanya karena masalah uang sehingga terjadi
berbagai becana seperti Longsor.
·
Penderitaan karena cobaan, disini kita dituntut akan
kesetiaan kita melalui suatu cobaan dan percayalah bahwa Tuhan tidak akan
meberikan suatu cobaan diluar kemampuan umat-Nya.
Pengaruh yang Akan Terjadi pada Seseorang Jika
Mengalami Penderitaan Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan
memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul
dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya
penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri,
Siakp ini diungkapkan dalam peribahasa “Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian
tak berguna” ,”nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutan dari sikap negatif ini
dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya
gairah hidup.
Sikap positif yaitu sikap optimis
mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan
perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya
bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah,
bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap
Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa
ketakutan, antara lain :
·
Claustrophobia dan Agoraphobia.
·
Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan
tertutup, sedangkan Agoraphobia adalah rasa takut yang disebabkan seseorang
berada di tempat terbuka
·
Gamang merupakan ketakutan bila seseorang di tampat
yang tinggi. Hal itu disebabkan karena ia takut akibat berada di tempat yang
yang tinggi, misalnya seseoarang harus melewati jermbatan yang sempit,
sedangkan dibawahnya air yang mengalir, atau seseoprang takut meniti dinding
tembok dibawahnya.
·
Kegelapan merupakan suatu ketakutan seseorang bila
ia berada di tempat yang gelap. Sebab dalam pikirannya dalam kegelapan demikian
akan muncul sesuatu yang ditakuti, misalnya setan, pencuri, orang yang demikian
menghendaki agar ruangan tempat tidur selalu dinyalakan lampu yang terang .
·
Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh
rasa sakit yang akan dialami seseoarng yang takut diinjeksi, ia sudah
berteriak-teriak sebelum jarum injeksi ditusukkan kedalam tubuhnya,Hal itu
disebabkan karena dalam pikirannya semuanya akan menimbulkan kesakitan
·
Kegagalan merupakan dari seseorang disebabkan karena
merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan. Seseorang yang patah
hati tidak mudah untuk bercinta lagi, karena takut dalam percintaan berikutnya
juga akan terjadi kegagalan, trauma yang pernah dialaminya telah menjadikan
dirinya ketakutan kalau sampai terulang lagi.
Tiga Siksaan Bersifat Psikis
·
Kebimbangan, siksaan ini terjadi ketika manusia
sulit untuk menentukan pilihan yang mana akan meraka ambil dan mereka tidak
ambil. Situasi ini sangat membuat psikis manusia tidak stabil dan butuh
pertimbangan yang amat sangat sulit.
·
Kesepian, merupakan perasaan sepi yang amat sangat
tidak diinginkan oleh setiap manusia. Pada hakikatnya manusia itu adalah
makhluk yang bersosial ,hidup bersama dan tidak hidup seorang diri.Faktor ini
dapat mengakibatkan depresi kejiwaan yang berat dan merupakan siksaan paling
mendalam yang menimpa rohani manusia
·
Ketakutan, adalah suatu reaksi psikis emosional
terhadap sesuatu yang ditakuti oleh manusia.
·
Rasa takut ini dapat menimbulkan traumatik yang amat
mendalam. Dampaknya manusia bisa kehilangan akal pikirannya dan membuat manusia
berkejatuhan mental.
Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal
sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan
kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus
diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
Gejala Seseorang yang Mengalami Kekalutan Mental
·
Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing,
sesak napas, demam, nyeri pada lambung
·
Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas,
ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap-tahap Gangguan Kejiwaan
·
Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala
kehidupan si penderita bais jasmana maupun rokhani
·
Usaha mempertahankan diri dengan cara negative
·
Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown)
dan yang bersangkutan mengalam gangguan
Sebab-sebab timbulnya Kekalutan Mental
·
Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau
mental yang kurang sempurna
·
Terjadinya konflik sosial budaya
·
Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan
reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial
Proses-Proses Kekalutan Mental
Proses kekalutan mental yang dialami seseorang
mendorongnya kearah positif dan negative. Posotf; trauma jiwa yang dialami
dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya
melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah
kejatuhan dalam hidupnya. Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga
yang bersangkutan mengalami fustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak
tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk fustasi antara lain :
·
Agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat
emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi Hypertensi
atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya
·
Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang
primitive atau kekanak-kanakan
·
Fiksasi adalah peletakan pembatasan pada satu pola
yang sama (tetap) misalnya dengan membisu
·
Proyeksi merupakan usaha melemparkan atau
memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang
lain
·
Identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang
yang sukses dalam imaginasinya
·
Narsisme adalah self love yang berlebihan sehingga
yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain
·
Autisme ialah menutup diri secara total dari dunia
riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya
sendiri yagn dapat menjurus ke sifat yang sinting.
Hubungan
Penderitaan Dan Perjuangan
Setiap manusia yang ada di dunia ini pasti akan
mengalami penderitaan, baik yang berat maupun yang ringan. Penderitaan adalah
bagiuan kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena tergantung kepada
manusia itu sendiri bisa menyelesaikan masalah itu semaksimal munkgin apa
tidak. Manusia dalah makhluk berbudaya, dengan budaya itulah ia berusdaha
mengatasi penderitaan yang mengancam hidupnya atau yang dialaminya. Hal ini
bisa mebuat manusia kkreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain
yang melihat atau berada di sekitarnya.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia,
artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup, bahwa manusia hidup
ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, tetapi juga harus merasakan penderitaan.
Manusia juga harus optimis tiap mengalami penderitaan tersebut. Katena
penderitaan sebagaimana halnya hanya sebagai ujian dari yang Maha Kuasa.
Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya untuk
meneruskan kelangsungan hidup. Caranya manusia terssebut harus berjuang menghadapi
tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada dan
disertai doa kepada Tuhan supaya kita bisa terhindar dari segala bahaya dan
malapetaka. Manusia hanya berencana tetapi Tuhan juga yang menentukan.
Kelalaian manusia bisa menjadi sumber dari segala penderitaan tersebut.
Penderitaan yang terjadi selasin dialami sendiri ole orang yang bersangkutan,
tetpi juga bisa dialamai oleh orang lain. Penderitaan juga bisa terjadi akibat
kelalaian orang lain atau penderitaan orang lain.
Menjelaskan Hubungan Penderitaan, Media Massa dan
Seniman
Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan
manusia ialah kecelakaan, bencana alam, bencana perang. dan lain-lain.
Contohnya ialah tenggelamnya kapal Tampomas Dua di perairan Masalembo, jatuhnya
pesawat hercules yang mengangkut para perwira muda di Condet, Meletusnya gunung
galunggung,perang Irak-Iran.
Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud supaya semua orang yang menyaksikan ikut
Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud supaya semua orang yang menyaksikan ikut
merasakan dari jauh penderitaan manusia. Dengan
demikiaan dapat menggugah hati manusia untuk berbuat sesuatu. Nyatanya tidak
sedikit bantuan dari para dermawan dan sukarelawan berupa material atau tenaga
untuk meringankan penderitaan dan penyelamatan mereka dari musibah ini.
Bantuan-bantuan ini dilakukan secara perseorangan ataupun melalui
organisasi-organisasi sosial, kemudian dikirimkan atau diantarkan langsung ke
tempat-tempat kejadian dan tempat-tempat pengungsian.
Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakt. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni. Sebagai contoh bagaimana penderitaan anak bemama Arie Hangara yang mati akibat siksaan orang tuanya sendiri yang difilmkan dengan judul "Arie Hangara".
Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakt. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni. Sebagai contoh bagaimana penderitaan anak bemama Arie Hangara yang mati akibat siksaan orang tuanya sendiri yang difilmkan dengan judul "Arie Hangara".
MANUSIA
DAN KEADILAN
Pengertian Keadilan
Keadilan adalah
kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut
benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat
kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah
satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa "Keadilan
adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya
kebenaran pada sistem pemikiran" . Tapi, menurut kebanyakan teori juga,
keadilan belum lagi tercapai: "Kita tidak hidup di dunia yang adil" .
Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya
Teori Keadilan
Terdapat macam-macam
teori mengenai keadilan dan masyarakat yang adil. Teori-teori ini menyangkut
hak dan kebebasan, peluang kekuasaan, pendapatan dan kemakmuran. Diantara teori-teori
itu dapat disebut: teori keadilan Aristoteles dalam bukunya nicomachean
ethics dan teori keadilan sosial John Rawl dalam bukunya a
theory of justice.
a. Teori Keadilan
Atistotles
Pandangan-pandangan
Aristoteles tentang keadilan bisa kita dapatkan dalam karyanya nichomachean
ethics, politics, dan rethoric. Lebih khususnya, dalam bukunicomachean
ethics, buku itu sepenuhnya ditujukan bagi keadilan, yang, berdasarkan
filsafat umum Aristoteles, mesti dianggap sebagai inti dari filsafat hukumnya,
“karena hukum hanya bisa ditetapka n dalam kaitannya dengan keadilan”.
Yang sangat penti ng
dari pandanganya ialah pendapat bahwa keadilan mesti dipahami dalam
pengertian kesamaan. Namun Aristoteles membuat pembedaan penti ng antara
kesamaan numeri k dan kesamaan proporsional. Kesamaan numerik
mempersamakan setiap manusia sebagai satu unit. Inilah yang sekarang biasa kita
pahami tentang kesamaan dan yang kita maksudkan ketika kita mengatakan
bahwa semua warga adalah sama di depan hukum. Kesamaan proporsional
memberi tiap orang apa yang menjadi haknya sesuai dengan kemampuannya,
prestasinya, dan sebagainya. Dari pembedaan i ni Aristoteles menghadirkan
banyak kontroversi dan perdebatan seputar keadilan.
Lebih lanjut, dia
membedakan keadilan menjadi jenis keadilan distributif dan keadilan
korektif. Kedailan distributif dan korektif sama-sama rentan
terhadap problema kesamaan atau kesetaraan dan hanya bisa dipahami dalam
kerangkanya.
Dalam wilayah keadilan
distributif, hal yang penti ng ialah bahwa imbalan yang sama-rata
diberikan atas pencapaian yang sama rata. Sebagai contoh, Ridwan adalah seorang
siswa SMP dan Budi adalah seorang anak SD. Ketika mereka diberikan uang saku
oleh orang tuanya, Ridwan yang seorang siswa SMP diberikan uang saku lebih
banyak dibandingkan Budi yang masih SD, ini berarti keadilan distributif telah
dijalankan karena tingkatan SMP lebih beasr dari SD sehinggal seorang siswa SMP
membutuhkan lebih banyak uang saku disbanding anak SD.
Di sisi lain, keadilan
korektif berfokus pada pembetulan sesuatu yang salah. Jika suatu pelanggaran
dilanggar atau kesalahan dilakukan, maka keadilan korektif berusaha
memberikan kompensasi yang memadai bagi pihak yang dirugikan; jika suatu
kejahatan telah dilakukan, maka hukuman yang sepantasnya perlu diberikan kepada
si pelaku. Sebagai contoh, Pelaku tindak korupsi seharusnya diberikan hukuman
yang lebih berat dibanding pencuri/copet , karena secara tidak langsung pelaku
tindak korupsi telah mencuri uang atau hak-hak yang harusnya dimiliki oleh
orang lain.
b. Teori keadilan John
Rawls
John Rawls dalam
bukunya a theory of justice menjelaskan teori keadilan
sosial sebagai the difference principle dan the principle of fair equality of
opportunity. Inti the difference principle, adalah bahwa perbedaan sosial
dan ekonomis harus diatur agar memberikan manfaat yang paling besar bagi
mereka yang paling kurang beruntung.
Istilah perbedaan
sosil-ekonomis dalam prinsip perbedaan menuju pada ketidaksamaan dalam prospek
seorang untuk mendapatkan unsur pokok berpendapat bahwa sebenarnya teori ini
lebih keras dari apa yang dianggap normal oleh masyarakat. Memang boleh jadi
diminta pengorbanan demi kepentingan umum, tetapi tidak dapat dibenarkan bahwa
pengorbanan ini pertama-tama diminta dari orang-orang yang sudah kurang
beruntung dalam masyarakat.
Menurut Rawls, situasi
ketidaksamaan harus diberikan aturan yang sedemikian rupa sehingga paling
menguntungkan golongan masyarakat yang paling lemah. Hal ini terjadi
kalau dua syarat dipenuhi. Pertama, situasi ketidaksamaan menjamin maximum
minimorum bagi golongan orang yang paling lemah. Artinya situasi
masyarakat harus sedemikian rupa sehingga dihasilkan untung yang paling tinggi
yang mungkin dihasilkan bagi golongan orang-orang kecil. Kedua, ketidaksamaan
diikat pada jabatan-jabatan yang terbuka bagi semua orang. Maksudnya supaya
kepada semua orang diberikan peluang yang sama besar dalam hidup. Berdasarkan
pedoman ini semua perbedaan antara orang berdasarkan ras, kulit, agama dan
perbedaan lain yang bersifat primordial, harus ditolak.
Manusia dan Keadilan
Dalam hidup dan
kehidupan, setiap manusia dalam melakukan aktifitasnya pasti pernah menemukan
perlakuan yang tidak adil atau bahkan sebaliknya, melakukan hal yang tidak
adil. Dimana pada setiap diri manusia pasti terdapat dorongan atau keinginan
untuk berbuat kebaikan (jujur). Tetapi terkadang untuk melakukan kejujuran
sangatlah tidak mudah dan selalui dibenturkan oleh permasalahan – permasalahan
dan kendala yang dihadapinya yang kesemuanya disebabkan oleh berbagai sebab,
seperti keadaan atau situasi, permasalahan teknis hingga bahkan sikap moral.
Dampak positif dari
keadilan itu sendiri dapat membuahkan kreatifitas dan seni tingkat tinggi.
Karena ketika seseorang mendapat perlakuan yang tidak adil maka orang tersebut
akan mencoba untuk bertanya atau melalukan perlawanan “protes” dengan caranya
sendiri.
Keadilan pada dasarnya
merupakan sebuah kebutuhan mutlak bagi setiap manusia dibumi ini dan tidak akan
mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan. Menurut Aristoteles, keadilan akan
dapat terwujud jika hal – hal yang sama diperlakukan secara sama dan
sebaliknya, hal – hal yang tidak semestinya diperlakukan tidak semestinya pula.
Dimana keadilan memiliki ciri antara lain ; tidak memihak, seimbang dan melihat
segalanya sesuai dengan proporsinya baik secara hak dan kewajiban dan sebanding
dengan moralitas. Arti moralitas disini adalah sama antara perbuatan yang
dilakukan dan ganjaran yang diterimanya. Dengan kata lain keadilan itu sendiri
dapat bersifat hokum.
Keadilan itu sendiri
memiliki sifat yang bersebrangan dengan dusta atau kecurangan. Dimana
kecurangan sangat identik dengan perbuatan yang tidak baik dan tidak jujur.
Atau dengan kata lain apa yang dikatakan tidak sama dengan apa yang dilakukan.
Kecurangan pada
dasarnya merupakan penyakit hati yang dapat menjadikan orang tersebut menjadi
serakah, tamak, rakus, iri hati, matrealistis serta sulit untuk membedakan
antara hitam dan putih lagi dan mengkesampingkan nurani dan sisi moralitas
Keadilan di Indonesia
Bicara tentang
keadilan anda tentu ingat akan Negara kita ialah Pancasila. Sila Kelima
Pancasila berbunyi : “Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Dalam dokumen
lahinrnya Pancasila diusulkan oleh Bung Karno adanya prinsip kesejahteraan
sebagai salah satu dasar Negara. Selanjutnya prinsip itu dijelaskan sebagai
prinsip “tidak ada kemiskinan di dalam Indonesia merdeka”.
Bung Hatta dalma
uraiannya mengenai sila “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” menulis
sebagai berikut “Keadilan sosial dalah langkah yang membentuk untuk
melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur”. Selanjutnya para pemimpin
Indonesia ang menyusun UUD 45 percaya bahwa cita-cita keadilan sosial dalam
bidang ekonomi ialah dapat mencapai kemakmuran yang merata.
Panitia ad-hoc majelis
permusyawaratan rakyat sementara 1966 memberikan perumusansebagai berikut :
“Sila keadilan sosial
mebgandung perinsip bahwa setiap orang di Indonesia akan mendapat perlakuan
yang adil dalam bidang hokum, politik, ekonomi dan kebudayaan”.
Selanjutnya untuk
mewujudkan keadilan yang sama untuk menciptajan keadilan sosial dan sikap yang
perlu dipupuk yakni :
1. Perbuatan luhuryang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargan dan kegotongroyongan.
2. Sikap adil terhadap
sesame, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak
oarng lain.
3. Sikap suka member
pertolongan kepada orang yang memeerlukan
4. Sikap suka bekerja
keras
5. Sikap menghargai
hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan
bersama.
Contoh Keadilan
Sebagai contoh, seorang karyawan yang hanya menuntut
hak kenaikan upah tanpa meningkatkan hasil kerjanya tentu cenderung disebut
memeras. Sebaliknya pula, seorang majikan yang terus menerus menggunakan tenaga
orang lain, tanpa memperhatikan kenaikan upah dan kesejahteraan, maka perbuatan
itu menjurus kepada sifat memperbudak orang atau pegawainya. Oleh karena itu,
untuk memperoleh keadilan misalnya, kita menuntut kenaikan upah, sudah tentu
memperoleh keadilan misalnya kita menuntut kenaikan upah, sudah tentu kita
harus berusaha meningkatkan prestasi kerja kita. Apabila kita menjadi
Ilmu Budaya Dasar Halaman 2 dari 11
majikan, kita harus berusaha meningkatkan prestasi
kerja kita. Apabila kita menjadi majikan, kita harus memikirkan keseimbangan
kerja mereka dengan upah yang diterima.
Hubungan Keadilan Sosial dengan Sila Pancasila
Berbicara tentang
keadilan, anda tentu ingat akan dasar negara kita ialah Pancasila. Sila kelima
Pancasila, berbunyi: "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia"
Dalam dokumen lahirnya Pancasila diusulkan oleh Bung
Karno adanya prinsip kesejahteraan sebagai salah satu dasar negara. Selanjutnya
prinsip itu dijelaskan sebagai prinsip " tidak ada kemiskinan di dalam
Indonesia merdeka". Dari usul dan penjelasan itu nampak adanya pembauran
pengertian kesejahteraan dan keadilan.
Bung Hatta dalam uraiannya mengenai sila
"keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia", menulis sebagai
berikut " keadilan sosial adalah langkah yang menentukan untuk
melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur" , Selanjutnya diuraikan bahwa
para pemimpin Indonesia yang menyusun UUD 45 percaya bahwa cita-cita keadilan
sosial dalam ekonomi ialah dapat mencapai kemakmuran yang merata.
Langkah-langkah menuju kemakmuran yang merata diuraikan secara terperinci.
Panitia ad-hoc majelis permusyawaratan rakyat
sementara 1966 memberikan perumusan sebagai berikut :
"Sila keadilan sosial mengandung prinsip bahwa
setiap orang di Indonesia akan mendapat perlakuan yang adil dalam bidang hukum,
politik, ekonomi dan kebudayaan".
Dalam ketetapan MPR RI No.II/MPR/ 1978 tentang
pedoman penghayatan dan pengalaman Pancasila (ekaprasetia pancakarsa)
dicantumkan ketentuan sebagai berikut
Ilmu Budaya Dasar Halaman 3 dari 11
Dengan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk untuk
menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial itu,
diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni :
1. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan
2. Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan
antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain
3. Sikap suka memberi pertolongan kepada
orang yang memerlukan
4. Sikap suka bekerja keras
5. Sikap menghargai hasil karya orang lain yang
bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama
Lima Wujud keadilan sosial yang diperinci dalam
perbuatan dan sikap
Dengan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk untuk
menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial itu,
diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni :
1. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2. Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
2. Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3. Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang
memerlukan
4. Sikap suka bekerja keras.
5. Sikap menghargai hasil karya orang lain yang
bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Asas yang menuju dan terciptanya keadilan sosial itu
akan dituangkan dalam berbagai langkah dan kegiatan, antara lain melalui,
Delapan jalur pemerataan
Delapan jalur pemerataan yaitu
:
1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat
banyak khususnya pangan, sandang dan perumahan.
2. Pemerataan
memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.
3. Pemerataan
pembagian pendapatan.
4. Pemerataan
kesempatan kerja.
5. Pemerataan
kesempatan berusaha.
6. Pemerataan kesempatan
berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita.
7. Pemerataan
penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air.
8. Pemerataan
kesempatan memperoleh keadilan.
Berbagai Macam Keadilan
-) Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan
substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya.
Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang
menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Than man behind the gun). Pendapat
Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan Sunoto menyebutnya keadilan legal.
-) Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana
bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama
secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally) Sebagai
contoh: Ali bekerja 10 tahun dan budi bekerja 5 tahun. Pada waktu diberikan
hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi, yaitu perbedaan sesuai dengan
lamanya bekerja. Andaikata Ali menerima Rp.100.000,-maka Budi harus menerima
Rp. 50.000,-. Akan tetapi bila besar hadiah Ali dan Budi sama, justru hal
tersebut tidak adil.
-) Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban
masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu
merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang
bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidak adilan dan akan merusak atau bahkan
menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
Contoh :
Dr.Sukartono dipanggil seorang pasien, Yanti
namanya, sebagai seorang dokter ia menjalankan tugasnya dengan baik. Sebaliknya
Yanti menanggapi lebih baik lagi. Akibatnya, hubungan mereka berubah dari
dokter dan pasien menjadi dua insan lain jenis saling mencintai. Bila dr.
sukartono belum berkeluarga mungkin keadaan akan baik saja, ada keadilan
komutatif. Akan tetapi karena dr. sukartono sudah berkeluarga, hubungan itu
merusak situasi rumah tangga, bahkan akan menghancurkan rumah tangga. Karena
Dr.Sukartono melalaikan kewajibannya sebagai suami, sedangkan Yanti merusak
rumah tangga Dr.Sukartono.
Kejujuran
Kejujuran atau
jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, apa
yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada
itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih
hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu
dituntut satu kata dan perbuatan-perbuatan yang berarti bahwa apa yang
dikatakan harus sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur juga menepati janji
atau kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih terkandung
dalam nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat.
Hakikat Kejujuran,
dalam hal ini adalah hak yang telah tertetapkan, dan terhubung kepada Tuhan. Ia
akan sampai kepada-Nya, sehingga balasannya akan didapatkan di dunia dan
akhirat. Tuhan telah menjelaskan tentang orang-orang yang berbuat kebajikan,
dan memuji mereka atas apa yang telah diperbuat, baik berupa keimanan, sedekah
ataupun kesabaran. Bahwa mereka itu adalah orang-orang jujur dan benar. Dan
pada hakekatnya jujur atau kejujuran dilandasi oleh kesadaran moral yang
tinggi, kesadaran pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta rasa
takut terhadap kesalahan atau dosa.
Kecurangan
Kecurangan atau
curang identik dengan ketidak jujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan
licik, meskipun tidak serupa benar. Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur.
Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan
tidak sesuai dengan hati nuraninya. Atau orang itu memang dari hatinya sudah
berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan usaha.
Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan
yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat,
paling kaya dan senang bila masyarakat sekelilingnya hidup menderita.
Sebab-Sebab Seseorang Melakukan Kecurangan
Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan,
ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya ada empat aspek yaitu:
-) Aspek ekonomi
-) Aspek kebudayaan
-) Aspek peradaban
-) Aspek tenik
Apabila ke empat aspek tersebut dilaksanakan secara
wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma
hukum, akan tetapi apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak,
iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma
tersebut dan jadilah kecurangan. Tentang baik dan buruk Pujowiyatno dalam
bukunya "filsafat sana-sini" menjelaskan bahwa perbuatan yang sejenis
dengan perbuatan curang, misalnya berbohong, menipu, merampas, memalsu dan
lain-lain adalah sifat buruk. Lawan buruk sudah tentu baik. Baik buruk itu
berhubungan dengan kelakuan manusia. Pada diri manusia seakan –akan ada
perlawanan antara baik dan buruk. Baik merupakan tingkah laku, karena itu
diperlukan ukuran untuk menilainya, namun sukarlah untuk mengajukan ukuran
penilaian mengenai halyang penting ini. Dalam hidup kita mempunyai semacam
kesadaran dan tahulah kita bahwa ada baik dan lawannya pada tingkah laku
tertentu juga agak mudah menunjuk mana yang baik, kalau tidak baik tentu buruk.
Pembalasan
Pengertian Pembalasan
Pembalasan adalah perbuatan yang bisa bersifat baik
masupun bersifat tercela dimana kegiatan yang dengan maksud untuk membalas atas
segala sesuatu yang telah ia lakukan kepada kita dan kita membalasnya perbuatan
itu. Pembalasan adalah sebuah perilaku yang ditujukan untuk mengembalikan
perbuatan sesorang. Ada pembalasan dalam hal kebaikan dan ada pembalasan yang
bersifat buruk.
Penyebab Pembalasan.
Banyak hal yang menyebabkan seseoang melakukan
pembalasan, ada yang melakukannya karena ia berterima kasih kepada seseorang
itu, atau juga berbalas budi terhadap apa yang telah diberikan oleh orang
tersebut bahkan ada juga yang melakukan pembalasan karena sakit hati oleh orang
tersebut atau balas dendam jarena perbuatan yang tela dilakukannya terhadap
dirinya.
Contoh Pembalasan
Pembalasan tidak hanya bersifat buruk atau negatif,
tetapi juga dapat bersifat baik. Seperti istilah bila menanam benih kebaikan,
maka ia akan memetik buah kebaikan pula, dan sebaliknya. Contoh,
Pembalasan yang baik adalah:
-)seseorang yang telah membantu sodara sodaranya
yang membutuhkan, maka suatu saat jika ia mengalami kesulitan, maka akan ada
yang membantunya
-) Iman memberikan makanan kepada Ayu. Dilain
kesempatan Ayu memberikan minuman kepada Iman. Perbuatan ini merupakan
perbuatan serupa dan ini merupakan perbuatan pembalasan.
-) Andi adalah seorang yang sederhana namun sangat
dermawan, dia suka membagi bagikan separuh dari hasil berdagang kecil
kecilannya untuk kaum yang membutuhkan, suatu hari kedermawanan andi diketahui
oleh seorang saudagar kaya raya, setelah saudagar tersebut membuktikan apa yang
dikatakan orang orang, lalu saudagar itu memberikan harta yang sangat banyak
sebagai hadiah untuk andi dikarenakan dia banyak membantu orang orang yang
sangat membutuhkan. Andi sangat bersyukur karena kedermawanannya tidak membuat
nya jatuh miskin, malah sebaliknya.
Tetapi kebalikkannya, apabila ada seseorang
yang melakukan kejahatan, seperti mencuri maka ia akan mendapatkan pembalasan
yaitu bisa berupa dipenjara atau dihakimi massa.
Pembalasan yang buruk:
-) Ada seorang yang mencuri televisi, maka
orang tersebut mendapat balasan berupa hukuman dipenjara.
-)Rudi adalah seorang yang sangat miskin, dia
akhirnya memilih untuk mencuri sebagai jalan untuk mendapatkan uang, dia
mencuri sebuah Radio yang ada di rumah Randi, namun sangat disayangkan, aksi
Rudi terlihat oleh seseorang warga yang kebetulan sedang melewati rumah Randi,
maka ditangkap dan dipukulilah Budi, dan diseret ke kantor polisi sebagai
akibat dari perbuatan jahatnya.
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
Pengertian Pandangan Hidup
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup yang
bersifat kodrati, karena menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup
artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan,
dan petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil
pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat
hidupnya.
Macam- macam Pandangan Hidup
Pandangan
hidup banyak sekali macam dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat
diklasifikasikan berdasarkan asalnya, yaitu terdiri dari tiga macam:
1.
Pandangan
hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.
Pandangan
hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang
terdapat pada negara tersebut.
3.
Pandangan
hidup hasil renungan, yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Pandangan
hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha,
keyakinan/kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang
tidak terpisahkan.
Menjelaskan Pandangan Hidup Muslim
Pandangan hidup Islam dicanangkan oleh Nabi di
Makkah melalui penyampaian wahyu Allah dengan cara-cara yang khas. Setiap kali
Nabi menerima wahyu yang berupa ayat-ayat al-Qur’an, beliau menjelaskan dan
menyebarkannya kemasyarakat. Cara-cara seperti ini tidak sama dengan cara-cara
yang ada pada scientific worldview,dan oleh sebab itu Prof.Alparslan menamakan
worldview Islam sebaai ‘quasi-scientific worldview’. Penjelasan lebih detail
tentang pandangan hidup Islam akan dilakukan kemudian.
Proses pembentukan pandangan hidup melalui
penyebaran ilmu pengetahuan diatas akan lebih jelas lagi jika kita lihat dari
proses pembentukan elemen-elemen pokok yang merupakan bagian dari struktur
pandangan hidup itu serta fungsi didalamnya. Seperti yang dijelaskan diatas
bahwa pandangan hidup dibentuk oleh jaringan berfikir (mental network) yang
berupa keseluruhan yang saling berhubugan (architectonic whole).
Namun, ia tidak merepresentasikan suatu totalitas
konsep dalam pikiran kita. Ketika akal seseorang menerima pengetahuan terjadi
proses seleksi yang alami, dimana pengetahuan tertentu diterima dan pengetahuan
yang lain ditolak. Pengetahuan yang diterima oleh akal kita akan menjadi bagian
dari struktur worldview yang dimilikinya.
Meskipun pengetahuan yang diterima oleh akal manusia
itu bersifat acak, namun ia akan terstruktur dengan sendirinya dalam pikiran
manusia. Dari konsep-konsep yang ada dalam diri manusia maka kita dapat
menyusun kedalam beberapa struktur konsep. Professor Alparslan mengkategorikan
struktur pandangan hidup menjadi lima:
1) Struktur tentang kehidupan,
2) Struktur tentang dunia,
3) Struktur tentang manusia,
4) Struktur tentang nilai dan
5) strutktur tentang pengetahuan.
Proses terbentuknya struktur konsep dalam worldview
ini bermula dari struktur tentang kehidupan, yang didalamnya termasuk cara-cara
manusia menjalani kegiatan kehidupan sehari-hari, sikap-sikap individual dan
sosialnya, dan sebagainya. Struktur tentang dunia adalah konsepsi tentang dunia
dimana manusia hidup. Struktur tentang ilmu pengetahuan adalah merupakan
pengembangan dari struktur dunia (dalam transparent worldview).
Gabungan dari struktur kehidupan, dunia dan pengetahuan ini melahirkan struktur nilai, dimana konsep-konsep tentang moralitas berkembang. Setelah keempat struktur itu terbentuk dalam pandangan hidup seseorang secara transparent, maka struktur tentang manusia akan terbentuk secara otomatis.
Meskipun proses akumulasi kelima struktur diatas dalam pikiran seseorang tidak selalu berurutan seperti yang disebut diatas, tapi yang penting kelima struktur itu pada akhirnya menjadi suatu kesatuan konsepsi dan berfungsi tidak saja sebagai kerangka umum (general scheme) dalam memahami segala sesuatu termasuk diri kita sendiri, tapi juga mendominasi cara berfikir kita. Disini dalam konteks lahirnya ilmu pengetahuan di masyarakat, struktur ilmu pengetahuan merupakan asas utama dalam memahami segala sesuatu. Ini berarti bahwa teori atau konsep apapun yang dihasilkan oleh seseorang dengan pandangan hidup tertentu akan merupakan refleksi dari struktur-struktur diatas.
Gabungan dari struktur kehidupan, dunia dan pengetahuan ini melahirkan struktur nilai, dimana konsep-konsep tentang moralitas berkembang. Setelah keempat struktur itu terbentuk dalam pandangan hidup seseorang secara transparent, maka struktur tentang manusia akan terbentuk secara otomatis.
Meskipun proses akumulasi kelima struktur diatas dalam pikiran seseorang tidak selalu berurutan seperti yang disebut diatas, tapi yang penting kelima struktur itu pada akhirnya menjadi suatu kesatuan konsepsi dan berfungsi tidak saja sebagai kerangka umum (general scheme) dalam memahami segala sesuatu termasuk diri kita sendiri, tapi juga mendominasi cara berfikir kita. Disini dalam konteks lahirnya ilmu pengetahuan di masyarakat, struktur ilmu pengetahuan merupakan asas utama dalam memahami segala sesuatu. Ini berarti bahwa teori atau konsep apapun yang dihasilkan oleh seseorang dengan pandangan hidup tertentu akan merupakan refleksi dari struktur-struktur diatas.
Pengertian Ideology
Ideology berasal dari bahasa Yunani dan merupakan
gabungan dari dua kata yaitu edios yang artinya gagasan atau konsep dan logos
yang berarti ilmu. Pengertian ideology secara umum adalah sekumpulan ide,
gagasan, keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis. Dalam arti
luas, ideology adalah pedoman normative yang dipakai oleh seluruh kelompok
sebagai dasar cita-cita, nila dasar dan keyakinan yang dijunjung tinggi.
Ada beberapa istilah ideology menurut beberapa para
ahli yaitu:
a. Destut De Traacy :istilah ideology pertama kali
dikemukakan oleh destut de Tracy tahun 1796 yang berarti suatu program yang
diharapkan dapat membawa suatu perubahan institusional dalam masyarakat
Perancis.
b. Ramlan Surbakti membagi dalam dua pengertian yakni :
b. Ramlan Surbakti membagi dalam dua pengertian yakni :
1. Ideologi secara fungsional : seperangkat gagasan
tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan Negara yag dianggap paling
baik.
2. Ideologi secara structural : suatu system
pembenaran seperti gagasan dan formula politik atas setiap kebijakan dan
tindakan yang diambil oleh penguasa.
Hak Ideologi Dibagi menjadi dua,
-) Hak memperoleh kebebasan
-) Hak memperoleh perlindungan sebagai Warga Negara
CITA-CITA
Pengertian Cita-Cita.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, cita-cita
adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Dengan
demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan dan pandangan hidup yang akan
datang. Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama
makin tinggi, dengan perkataan lain, cita-cita merupakan keinginan, harapan,
dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya.
Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum
mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan.
Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan
masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkah
seseorang mencapai apa yang dicita-citakan, hal itu bergantung dari tiga
faktor, manusia yang memiliki cita-cita, kondisi yang dihadapi selama mencapai
apa yang dicita-citakan, dan seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.
1.
Faktor manusia yang mau mencapai cita-cita
ditentukan oleh kualitas manusianya. Ada orang yang tidak berkemauan, sehingga
apa yang dicita-citakan hanya merupakan khyalan saja.
2.
Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapainya
cita-cita, pada umumnya dapat disebut yang menguntungkan dan yang menghambat.
Faktor yang menguntungkan merupakan kondisi yang memperlancar tercapainya suatu
cita-cita, sedangkan faktor yang menghambat merupakan kondisi yang merintangi
tercapainya suatu cita-cita.
3.
Faktor tingginya cita-cita yang merupakan faktor
ketiga dalam mencapai cita-cita. Memang ada anjuran agar seseorang
menggantungkan cita-citanya setinggi bintang di langit. Tetapi bagaimana faktor
manusianya, mampukah yang bersangkutan mencapainya; demikian juga faktor
kondisinya memungkinkan hal itu, apakah dapat merupakan pendorong atau
penghalang cita-cita. Sementara itu ada lagi anjuran, agar seseorang
menempatkan cita-citanya yang sepadan atau sesuai dengan kemampuannya. Pepatah
mengatakan “bayang-bayang stinggi badan”, artinya mencapai cita-cita sesuai
dengan kemampuan dirinya. Anjuran yang terakhir ini menyebabkan seseorang
secara bertahap mencapai apa yang diidam-idamkan. Pada umumnya dilakukan dengan
penuh perhitungan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki saat itu serta kondisi
yang dilaluinya.
Contoh Cita-Cita
-)Rita bercita-cita ingin menjadi seorang Dokter, ia
berusaha sejak kecil untuk mempelajari ilmu-ilmu yang berhubungan dengan
keDokteran. Hingga akhirnya ia bisa lulus SMA dan masuk jurusan keDokteran di
universitas ternama.
-)Frey seorang anak tuna rungu. Ia terlahir tidak
sempurna. Ia lahir dari keluarga Brokenhome. Tapi Frey tidak sedih dengan
kehidupannya. Sejak kecil walaupun ia berbeda dari teman-temannya, ia berusaha
menunjukan keahliannya bermain biola. Sejak kecil Frey bercita ingin menjadi
Violist. Hingga akhirnya ia menjadi violist, ia sering mengikuti
kompetisi-kompetisi dari dalam negeri dan luar negeri.
KEBAJIKAN
Pengertian Kebajikan.
Kebajikan, kebaikan, atau perbuatan yang
mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan
yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
Manusia berbuat baik,karena menurut kodratnya
manusia itu baik, makhluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia
cenderung berbuat baik.
Manusia adalah seorang pribadi yang utuh, yang
terdiri atas jiwa dan badan. Kedua unsur itu terpisah bila manusia meninggal.
Karena merupakan pribadi, manusia mempunyai pendapat sendiri, ia mencintai diri
sendiri, perasaan sendiri, cita-cita sendiri, dan sebagainya. Justru karena
itu, karena mementingkan diri sendiri, seringkali manusia tidak mengenal
kebajikan.
Manusia merupakan makhluk sosial, yang hidup
bermasyarakat, saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama
anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling
merugikan, dan sebagainya.
Manusia sebagai makhluk Tuhan, diciptakan Tuhan dan
dapat berkembang karena Tuhan. Untuk itu manusia dilengkapi dengan kemampuan
jasmani dan rohani, juga fasilitas alam sekitarnya seperti tanah, air,
tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya.
Makna kebajikan dapat dilihat dari tiga segi, yaitu manusia
sebagai makhluk pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat, dan manusia
sebagai makhluk Tuhan.
Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap
orang ada tiga hal, yaitu:
1.
Faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan
pada waktu seseorang masih dalam kandungan.
2.
Faktor lingkungan (environment). Lingkungan yang
membentuk seseorang merupakan alam kedua yang terjadinya setelah seorang anak
lahir. Lingkungan membentuk jiwa seseorang meliputi lingkungan keluarga,
sekolah, dan masyarakat.
3.
Faktor pengalaman yang khas yang pernah diperoleh.
Baik pengalaman pahit yang sifatnya negatif, maupun pengalaman manis yang
sifatnya positif, memberikan pada manusia suatu bekal yang selalu dipergunakan
sebagai pertimbangan sebelum seseorang mengambil tindakan.
Pengertian usaha/perjuangan.
Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan
cita-cita. Setiap manusia hams kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian
hidup manusia adalah usaha/perjuangan. Perjuangan untuk hidup, dan ini sudah
kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan, manusia tidak dapat hidup sempuma.
Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, ia hams kerja keras. Apabila
seseorang bercita-cita menjadi ilmuwan, ia hams rajin belajar dan tekun serta
memenuh semua ketentuan akademik.
Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu
maupun dengan tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya. Untuk bekerja keras
manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah timbul
perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya. Kemampuan
itu terbatas pada fisik dan keahlian/ketrampilan.
langkah-langkah
berpandangan hidup yang baik. Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya.
Bagaimana kita memeperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang
bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana
mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukaan sebagai penimbul
kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.
pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik.
Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut :
pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik.
Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut :
(1)
Mengenal
(2)
Mengerti
(3)
Menghayati
(4)
Meyakini
(5)
Mengabdi
Pengertian Ideology
Ideology berasal dari bahasa Yunani dan merupakan
gabungan dari dua kata yaitu edios yang artinya gagasan atau konsep dan logos
yang berarti ilmu. Pengertian ideology secara umum adalah sekumpulan ide,
gagasan, keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis. Dalam arti
luas, ideology adalah pedoman normative yang dipakai oleh seluruh kelompok
sebagai dasar cita-cita, nila dasar dan keyakinan yang dijunjung tinggi.
Ada beberapa istilah ideology menurut beberapa para
ahli yaitu:
a. Destut De Traacy :istilah ideology pertama kali
dikemukakan oleh destut de Tracy tahun 1796 yang berarti suatu program yang
diharapkan dapat membawa suatu perubahan institusional dalam masyarakat
Perancis.
b. Ramlan Surbakti membagi dalam dua pengertian yakni :
b. Ramlan Surbakti membagi dalam dua pengertian yakni :
1. Ideologi secara fungsional : seperangkat gagasan
tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan Negara yag dianggap paling
baik.
2. Ideologi secara structural : suatu system
pembenaran seperti gagasan dan formula politik atas setiap kebijakan dan
tindakan yang diambil oleh penguasa.
Hak Ideologi Dibagi menjadi dua,
-) Hak memperoleh kebebasan
-) Hak memperoleh perlindungan sebagai Warga Negara
CITA-CITA
Pengertian Cita-Cita.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, cita-cita
adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Dengan
demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan dan pandangan hidup yang akan
datang. Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama
makin tinggi, dengan perkataan lain, cita-cita merupakan keinginan, harapan,
dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya.
Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum
mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan.
Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan
masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkah
seseorang mencapai apa yang dicita-citakan, hal itu bergantung dari tiga
faktor, manusia yang memiliki cita-cita, kondisi yang dihadapi selama mencapai
apa yang dicita-citakan, dan seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.
1.
Faktor manusia yang mau mencapai cita-cita
ditentukan oleh kualitas manusianya. Ada orang yang tidak berkemauan, sehingga
apa yang dicita-citakan hanya merupakan khyalan saja.
2.
Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapainya
cita-cita, pada umumnya dapat disebut yang menguntungkan dan yang menghambat.
Faktor yang menguntungkan merupakan kondisi yang memperlancar tercapainya suatu
cita-cita, sedangkan faktor yang menghambat merupakan kondisi yang merintangi
tercapainya suatu cita-cita.
3.
Faktor tingginya cita-cita yang merupakan faktor
ketiga dalam mencapai cita-cita. Memang ada anjuran agar seseorang
menggantungkan cita-citanya setinggi bintang di langit. Tetapi bagaimana faktor
manusianya, mampukah yang bersangkutan mencapainya; demikian juga faktor
kondisinya memungkinkan hal itu, apakah dapat merupakan pendorong atau
penghalang cita-cita. Sementara itu ada lagi anjuran, agar seseorang
menempatkan cita-citanya yang sepadan atau sesuai dengan kemampuannya. Pepatah
mengatakan “bayang-bayang stinggi badan”, artinya mencapai cita-cita sesuai
dengan kemampuan dirinya. Anjuran yang terakhir ini menyebabkan seseorang
secara bertahap mencapai apa yang diidam-idamkan. Pada umumnya dilakukan dengan
penuh perhitungan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki saat itu serta kondisi
yang dilaluinya.
Contoh Cita-Cita
-)Rita bercita-cita ingin menjadi seorang Dokter, ia
berusaha sejak kecil untuk mempelajari ilmu-ilmu yang berhubungan dengan
keDokteran. Hingga akhirnya ia bisa lulus SMA dan masuk jurusan keDokteran di
universitas ternama.
-)Frey seorang anak tuna rungu. Ia terlahir tidak
sempurna. Ia lahir dari keluarga Brokenhome. Tapi Frey tidak sedih dengan
kehidupannya. Sejak kecil walaupun ia berbeda dari teman-temannya, ia berusaha
menunjukan keahliannya bermain biola. Sejak kecil Frey bercita ingin menjadi
Violist. Hingga akhirnya ia menjadi violist, ia sering mengikuti
kompetisi-kompetisi dari dalam negeri dan luar negeri.
Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap
orang ada tiga hal, yaitu:
1.
Faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan
pada waktu seseorang masih dalam kandungan.
2.
Faktor lingkungan (environment). Lingkungan yang membentuk
seseorang merupakan alam kedua yang terjadinya setelah seorang anak lahir.
Lingkungan membentuk jiwa seseorang meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat.
3.
Faktor pengalaman yang khas yang pernah diperoleh.
Baik pengalaman pahit yang sifatnya negatif, maupun pengalaman manis yang
sifatnya positif, memberikan pada manusia suatu bekal yang selalu dipergunakan
sebagai pertimbangan sebelum seseorang mengambil tindakan.
blog
Sumber
:
1 komentar